Kantor Berita Indonesia – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti memastikan Tol Fungsional Solo-Jogja siap digunakan untuk melayani pemudik Lebaran 2025, memberikan kelancaran perjalanan bagi pemudik yang melintas dari Solo menuju Jogja.

Menurut Diana, pada inspeksi yang dilakukan Minggu (22/3), tol yang beroperasi sejauh 22 km dari Solo hingga Klaten akan terus dioperasikan. Sementara itu, jalur fungsional dari Klaten hingga Prambanan yang sepanjang 8,6 km akan dibuka dan difungsionalkan untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025.

“Jika terjadi kemacetan, jalur fungsional akan diperpanjang hingga Taman Martani untuk mengurangi kepadatan,” ujar Diana di Jakarta, menjelaskan upaya pengaturan jalur mudik pada Lebaran ini.

Diana juga menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor, termasuk dengan Korlantas Polri, Jasamarga, dan instansi terkait lainnya, guna memastikan kelancaran dan keamanan para pemudik yang melintasi Tol Solo-Jogja.

"Kerjasama antara Korlantas dan Jasamarga akan memantau kepadatan lalu lintas. Jika terjadi kemacetan, arus mudik akan dilimpahkan ke jalan nasional. Ini akan membantu membagi kepadatan dari Klaten hingga Taman Martani," tambah Diana.

Selain itu, Diana berharap bahwa pengaturan ini dapat mencegah kemacetan pada puncak arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini.

Informasi terkait jalur fungsional ini, Tol Solo-Jogja sampai Klaten sudah beroperasi, sementara jalur fungsional Klaten-Prambanan dan Taman Martani hanya akan beroperasi dari jam 07:00-17:00. Pada periode 24-31 Maret 2025, jalur ini hanya melayani arus mudik dari Solo menuju Jogja, dan pada 1-7 April 2025, jalur tersebut akan digunakan untuk arus balik dari Jogja menuju Solo.

Seiring dengan hal tersebut, Menteri Perhubungan Dedy Purwagandhi menyampaikan bahwa pergerakan pemudik Lebaran 2025 mulai terlihat di jalan tol pada Sabtu (22/3). Survei Kementerian Perhubungan menunjukkan bahwa potensi pergerakan masyarakat diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau sekitar 52 persen dari total penduduk Indonesia.

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025, dengan potensi pergerakan sebanyak 12,1 juta orang. Sementara itu, puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada H+5 atau 6 April 2025, dengan 31,49 juta orang diperkirakan melakukan perjalanan.